Kamis, 10 April 2014

Sistem Kemasyarakatan , Pemerintahan, Filsafat dan kepercayaan masa Hindu Bali

Sistem Kemasyarakatan , Pemerintahan, Filsafat dan kepercayaan masa Hindu Bali

Agama Hindu (Bahasa Sanskerta: Sanātana Dharma
सनातन धर्म "Kebenaran Abadi" dan Vaidika-Dharma ("Pengetahuan Kebenaran") adalah sebuah agama yang berasal dari anak benua India. Agama ini merupakan lanjutan dari agama Weda (Brahmanisme) yang merupakan kepercayaan bangsa Indo-Iran (Arya). Agama ini diperkirakan muncul antara tahun 3102 SM sampai 1300 SM dan merupakan agama tertua di dunia yang masih bertahan hingga kini. Agama ini merupakan agama ketiga terbesar di dunia setelah agama Kristen dan Islam dengan jumlah umat sebanyak hampir 1 miliar jiwa.
Penganut agama Hindu sebagian besar terdapat di anak benua India. Di sini terdapat sekitar 90% penganut agama ini. Agama ini pernah tersebar di Asia Tenggara sampai kira-kira abad ke-15, lebih tepatnya pada masa keruntuhan Majapahit. Mulai saat itu agama ini digantikan oleh agama Islam dan juga Kristen. Pada masa sekarang, mayoritas pemeluk agama Hindu di Indonesia adalah masyarakat Bali, selain itu juga yang tersebar di pulau Jawa,Lombok, Kalimantan (Suku Dayak Kaharingan), Sulawesi (Toraja dan Bugis - Sidrap).
Keyakinan dalam Hindu
Hindu seringkali dianggap sebagai agama yang beraliran politeisme karena memuja banyak Dewa, namun tidaklah sepenuhnya demikian. Dalam agama Hindu, Dewa bukanlah Tuhan tersendiri. Menurut umat Hindu, Tuhan itu Maha Esa tiada duanya. Dalam salah satu ajaran filsafat Hindu, Adwaita Wedanta menegaskan bahwa hanya ada satu kekuatan dan menjadi sumber dari segala yang ada (Brahman), yang memanifestasikan diri-Nya kepada manusia dalam beragam bentuk.
Dalam Agama Hindu ada lima keyakinan dan kepercayaan yang disebut dengan Pancasradha. Pancasradha merupakan keyakinan dasar umat Hindu. Kelima keyakinan tersebut, yakni:
1. Widhi Tattwa - percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa dan segala aspeknya
2. Atma Tattwa - percaya dengan adanya jiwa dalam setiap makhluk
3. Karmaphala Tattwa - percaya dengan adanya hukum sebab-akibat dalam setiap perbuatan
4. Punarbhava Tattwa - percaya dengan adanya proses kelahiran kembali (reinkarnasi)
5. Moksa Tattwa - percaya bahwa kebahagiaan tertinggi merupakan tujuan akhir manusia.
 Konsep ketuhanan
Salah satu bentuk penerapan monoteisme Hindu di Indonesia adalah konsep Padmasana, sebuah tempat sembahyang Hindu untuk memuja Brahman atau "Tuhan Sang Penguasa".

Seorang perempuan Hindu Bali sedang menempatkan sesaji di tempat suci keluarganya.

Kuil Hindu di caldeira Bromo, pegunungan Tengger, Jawa Timur
Agama Hindu merupakan agama tertua di dunia dan rentang sejarahnya yang panjang menunjukkan bahwa agama Hindu telah melewati segala paham ketuhanan yang pernah ada di dunia. Menurut penelitian yang dilakukan oleh para sarjana, dalam tubuh Agama Hindu terdapat beberapa konsep ketuhanan, antara lain henoteisme, panteisme, monisme, monoteisme, politeisme, dan bahkan ateisme. Konsep ketuhanan yang paling banyak dipakai adalah monoteisme (terutama dalam Weda, Agama Hindu Dharma dan Adwaita Wedanta), sedangkan konsep lainnya (ateisme, panteisme, henoteisme, monisme, politeisme) kurang diketahui. Sebenarnya konsep ketuhanan yang jamak tidak diakui oleh umat Hindu pada umumnya karena berdasarkan pengamatan para sarjana yang meneliti agama Hindu tidak secara menyeluruh.

Sekte (aliran) dalam Hindu
Jalan yang dipakai untuk menuju Tuhan (Hyang Widhi) jalurnya beragam, dan kemudian dikenallah para dewa. Dewa yang tertinggi dijadikan sarana untuk mencapai Hyang Widhi. Aliran terbesar agama Hindu saat ini adalah dari golongan Sekte Waisnawa yaitu menonjolkan kasih sayang dan bersifat memelihara; yang kedua terbesar ialah Sekte Siwa sebagai pelebur dan pengembali yang menjadi tiga sekte besar, yaitu Sekte Siwa, Sekte Sakti (Durga ), dan Sekte Ganesha, serta terdapat pula Sekte Siwa Siddhanta yang merupakan aliran mayoritas yang dijalani oleh masyarakat Hindu Bali, sekte Bhairawa dan Sekte - Sekte yang lainnya. Yang ketiga ialah Sekte Brahma sebagai pencipta yang menurunkan Sekte Agni, Sekte Rudra, Sekte Yama, dan Sekte Indra. Sekte adalah jalan untuk mencapai tujuan hidup menurut Agama Hindu, yaitu moksha (kembali kepada Tuhan), dan pemeluk Hindu dipersilahkan memilih sendiri aliran yang mana menurutnya yang paling baik/bagus.

Sistem Pemerintanhan Hindu
Dalam perkembangan sejarah selanjutnya maka untuk menunjukkan adanya kekuasaan tertinggi pada beberapa wanua mereka mengangkat seorang penguasa tertinggi yang telah mampu menunjukkan kekuasaan dan wewenangnya. Pengangkatan itu memerlukan suatu upacara penobatan dan dilakukan oleh pemimpin agama. setelah menerima gelar abhiseka, selanjutnya mereka itu memakai gelar ratu, sang ratu, raja, Maharaja, Sri maharaja dan lain-lainnya.
Menurut Pitirim A. Sorokin sistem berlapis memang merupakan ciri yang tetap dan umum dalam setiap masyarakat yang hidup teratur. Mengenai sistem pelapisan di masyarakat itu, bukan hal yang baru. Bahkan pada zaman kuno dahulu, seorang ahli filsafat Yunani yang kenamaan yaitu Aristoteles juga pernah mengatakan bahwa di dalam tiap-tiap masyarakat atau negara terdapat tiga unsur, yaitu mereka yang kaya sekali, mereka yang melarat dan mereka berada ditengah-tengahnya. Ucapan demikian itu setidaknya membuktikan bahwa di zaman dahulu itu dan juga pada zaman-zaman sebelumnya, orang telah mengakui adanya pelapisan di masyarakat yang mempunyai kedudukan bertingkat-tingkat dari bawah ke atas.

KEPEMIMPINAN
Pengamatan atas sumber-sumber sejarah Indonesia Kuna memberi petunjuk bahwa hampir sebagian besar raja-raja pada zaman Bali kuno mengaku dirinya sebagai keturunan Wisnu. Misalnya raja Anak Wungsu mengaku dirinya inkarnasi dewa hari (saksat mira harimurti). Hari sebenarnya adalah nama lain dari dewa Wisnu. Walaupun demikian, ini tidak berarti bahwa pemujaan kepada dewa-dewa Trimurti lainnya terutama Dewa Siwa, dilupakan pada masa itu. Hal ini dapat diketahui karena hampir setiap prasasti yang dikeluarkan oleh sang raja didalamnya terdapat ungkapan yang menyamakan atau mensejajarkan kedudukan baginda dengan Dewa Harimurti, dimana Dewa Hari atau Wisnu pada hakekatnya sama dengan Dharma.

PENGATURAN
Bagaimana seorang pemimpin mengatur jalannya roda pemerintahan, hal ini sekaligus akan mewarnai corak kepemimpinannya. Pada masa pemerintahan raja-raja Bali kuna (abad 8-15) yang bersifat monarchi, pemerintahan diatur menurut buku suci Weda Smrti. Bukti-bukti tentang ini, berasal dari sumber-sumber prasasti yang ditulis pada batu (saila prasasti) maupun perunggu (tambra prasasti). Pada masa pemerintahan Sri Maharaja Haji Jayapangus dan juga dalam periode-periode selanjutnya, kitab hukum yang sering disebut-sebut ialah kitab Manawasasanadharma, Manawakamandaka, Manawa Kamandaka Sasanadharma

Kumpulan Gambar Peninggalan Kerajaan Hindu-Buddha


CANDI-CANDI PENINGGALAN AGAMA BUDHA

Candi Mendut

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitNnsC73IWui9bqhRL66i-BC9nLIyrIlMHF1sxp2LVgxjUbEY8cPQh2EPIWrW_8HMN-0-uYimZCjPp3WIWtFxtwy6ATBwhUcstteu8_Q5xpyYQPfQNrR7Op7thRsLTLdijCD_Xj9Cx8Psk/s200/mendut.jpg
Gambar Candi Mendut

Letak                                : Kab. Magelang, Jawa Tengah 
Dibangun Abad ke -         : Abad 9 M
Ciri-ciri Bangunan            : Ada patung Budha dari emas



Candi Ngawen

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLvwXa0SQ6h6nJ8NIPcY6ZafgVodSD4IT43ZIHkk5O_Xm2RMRvTSn7YCm6NduCRtwHhCfPwKm2V9omp8jTMCm_5EAXah1hknRaOzUMivf0_h_mOlurjkLYMGTv5VtMRqvauOEYQUJdgFuJ/s200/ngawen.jpg

Letak                                : Kab. Magelang, Jawa Tengah 
Dibangun Abad ke -         : Abad 8 M
Kerajaan/Raja                  : Mataram Kuno,Dinasti Syailendra
Ciri-ciri Bangunan            :
-Memiliki 5 buah candi  
- Candi ke 2 dan 4 terdapat patung singa di sudut
Candi Borobudur
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbqmpHA09EgbeR15hDBRU9p5juqCx2U6abJHo5T5kP04qUMe58R0LDSu-ZbxfWPnBJTIzlErm47jJ8bFV1M0zEm4dq9OrZTOuPlg6Ih1pWqGGH3UFGteznFdGPXyVQlTPPMsPDuOBZdSIq/s200/boro2.jpg
Letak                                : Kab. Magelang, Jawa Tengah 
Dibangun Abad ke -         : Thn 760 SM
Kerajaan/Raja                  : Mataram Kuno,Dinasti Syailendra
Ciri-ciri Bangunan            :  
- Candi Budha terbesar di Indonesia 
- Banyak terdapat relief
  -Terdiri dari 3 bagian dasar (arupadatu, rupadatu & bagian puncak)


 Candi Kalasan 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-GVq_EyS0BLf_HVnCSgjV-uWHjm5yQjWSd8-csQlaiDXXEVNY1Jl9yhYhvOUAbIkWiIGySFYIGRXQ17rXFJ7uoCCRs2cAj7YY5yi0YD-jS8MH47Y3Jld4Egnqy4REa_R5sDHscADahVh1/s200/Kalsan.jpg
              
             Letak                                : Desa Kalasan,Yogyakarta

             Dibangun Abad ke -         : Akhir Abad 8 M (th. 778 M)
             Kerajaan/Raja                  : Raja dari zaman Dinasti Syailendra
             Ciri-ciri Bangunan            :  
                 -     Tinggi candi 24 m
                    -     Ada ukiran yang dipahat dan dilapisi getah yang berfungsi sebagai pelindung lumut
                    -     Pondasinya dibangun dengan bentuk Greek Cross  


Candi Plaosan 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6svn3VbCsR4eXGQdci88wEu_vpwWeamYVdxTtJoJdGRDyJfEvIJSn-m6O3zHAuyRcIbFcDOmvp4b1w7uwDVZFKPWPl1WChwkjH7uNMkPaxFkx8g6TnVuY_ghtOrX9hnKeu69wM-JQOyfk/s200/Plaosan.jpg
Letak                                : Kab. Klaten, Surakarta – Solo
Dibangun Abad ke -         : Abad 9 M (Th. 824 M)
Kerajaan/Raja                  : Raja Rakai Pikatan, Mataram Kuno
Ciri-ciri Bangunan           :
-    Terdiri dari 2 kelompok candi ( lor dan kidul )   
-    Dikelilingi 116 buah stupa pewara dan 50 candi pewara
   -    Terdapat 6 buah arca di dalam kamar candi induk

Candi Pawon 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZOx5VKi2RpDCvXsFEllwECtFg65L6h1UOmIbOcsH781VwyRh6ZPoF8z6evI0m77QTPtaPyUOHwOBTrk9AJBmC1MMy8KSUnyqBATFJa4Om4DP1it-GSUcalvF10h24gUOhyphenhyphenthInRvF8kNx/s1600/Pawon.jpg
Letak                                : Kab. Magelang, Jawa Tengah
Dibangun Abad ke -         : Thn. 826 M
Kerajaan/Raja                  : Mataram Kuno
Ciri-ciri Bangunan            :
-    Terdapat 3 buah gambar di bagian depannya
-    Banyak dihiasi stupa
-    Memiliki 2 buah jendela kecil di belakang temboknya








Candi Jabung 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhupW9Dm5duOfSM2m_XVTF7fO5Kd70pezYz2oxN7r-XgR2Bg3mq_qF1ra1IGDhVjQiPsrU2Z3XRDetMGRi7nxz8tT3XDKLSzleKDACAZA67ocxw99rslzMmoBQeSFDy5kjGv28cF9eY_Vkp/s320/Jabung.jpg


Letak                                : Kab. Probolinggo, Jawa Timur
Dibangun Abad ke -         : Thn. 1354 M
Kerajaan/Raja                  : Mataram Kuno
Ciri-ciri Bangunan            : -Bangunannya tidak terlalu besar











Candi Jago 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpyIWnEuvsaak7KhwFU_7oWyOiybzH53Q5TZaDnU-7R-sdOjPgIWVPDXfwHkrqXZOSfw12HgHwZbGqqe9EzKrsnQKYe8HCOFPEqKQbX-15U3SEOSl-SxKr68zONP28mG_3Afz19Syg5KzM/s200/Jago.jpg

Letak                                : Kab. Malang, Jawa Timur

Dibangun Abad ke -         : Thn. 12 M
Kerajaan/Raja                  : Mataram Kuno
Ciri-ciri Bangunan            :
-    Terdapat beberapa relief
-    Bangunan bagian atas hanya tersisa sebagian karena tersambar petir



CANDI-CANDI PENINGGALAN AGAMA HINDU

Candi Kawi
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjulVHyxp94VshGX8uT2GXTFur8oIvggzMOqhAPQMg4bZv1V6c7nizDOEu7mWbgHca3wBwJVWOiUhQBte0YTxjXogc3q_N24mwZDhhlCm_50THOuMLm-IWERlyvGXVZqD3D2tTQy15e5QQm/s200/Kawi.jpg
Letak                                : Tampak Siring, Bali
Dibangun Abad ke -         : Thn. 11 M

Kerajaan/Raja                  : Kerajaan Tampak Siring

Ciri-ciri Bangunan            : 
-    Bangunannya di pahat dari tebing batu
Candi Dieng  
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizo_-w6PrT0JhehQBRwhqjb1KAN4lYkNxPmKkC8ziZoi3Cw9UHgogHqq80DVKiwv5WMAotFXNTzAziCKK38xFCTDSV8P8QzbcJSSTN6PQzxe1AD43hoaesxstxpLvtNkG0P0nYrpXeW63T/s200/Dieng2.jpg
Letak                                : Kab. Banjarnegara, Jawa Tengah

Dibangun Abad ke -         : Antara abad 8-11 M

Kerajaan/Raja                  : Kerajaan Kalingga

Ciri-ciri Bangunan            :  
-    Atap tidak kerucut
-    Ruangan candinya kecil dan sempit
-    Terdiri dari beberapa kelompok candi yang tersebar di atas pegunungan Dieng




Candi Sambisari
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi62pvAvKt9wc35k8dTUpbYpUp1hiyeAfuoyWIHMCM7QJNcWgxErHv5awibuBMGdN8P_NqceY6ji6fShBljq4EQM5Rcsf2w-uqp-fLU-icH2P9nXltlhBPwzZcHqU8rhIXjYRZ_Z3FDT1M1/s200/Sambisari.jpg
Letak                                : Desa Sambisari, Sleman – Yogyakarta

Dibangun Abad ke -         : Sekitar abad 10 M

Kerajaan/Raja                  : Raja dari Wangsa  Sanjaya

Ciri-ciri Bangunan            :
-    Terdapat patung siwa pada bilik utamanya

Candi Songo
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgp2g16CTtETPFmKn8KnZVRU5n_e3QcUSQG3QTy60WTBWV7qAnrOn3tnr3gp-iFhiV98zFPRoWCqnv6xuiUoZ6ueg5nJLhtfufMfc0eyumXkKdhtJka9uQovjPtZMRrUwWwljbVVC0Pq9fP/s200/Songo.jpg

Letak                                : Kab. Semarang, Jawa Tengah
Dibangun Abad ke -         : Abad 9 M (Th. 927 M)

Kerajaan/Raja                  : Raja dari zaman Dinasti Syailendra

Ciri-ciri Bangunan            :
-    Memiliki 9 buah candi yang tersebar di lereng Gunung Ungaran


Candi Prambanan 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJrFwOg2YGE0ZI0D-UBOH3M14y65WPtuJbE8f3yiVMyiZzgBnJb-f6dv5JWkpxVDVPuKJkoQCP5ELaDw-sHO-cBPnAN1WU0MLpkxrLmWtKMxk8rXJH7XBZZcB-joHbheah_jj0-myGUKAQ/s200/Prambanan.jpg
Letak                                : Klaten - Yogyakarta
Dibangun Abad ke -         : Antara abad 9-10 M

Kerajaan/Raja                  : Raja Rakai Pikatan, Mataram Kuno
Ciri-ciri Bangunan            :
-    Candi Hindu terbesar di Indonesia
-    Terbagi menjadi 3 bagian : halaman pertama (terdapat 3 candi utama, yaitu : candi Wisnu, Brahma dan Siwa), halaman kedua (terdapat 224 buah candi ) dan halaman ketiga
-    Memiliki relief yang memuat kisah Ramayana
Terdapat relief pohon kalpataru
Candi Sawentar
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiS6C2GkT_NChtgzcNhq7RbY4-8Pqt5oNhyphenhyphenJkf-IEy3gi6VFr7rXFlpyVLjvv3Ho67rNw_oT1alPLKemzrGRYWoL5Vcu_M_6Gsf0Ex0CAyBKT5ZAy4k7qiUagEuJ_E67RFeuD2xvDAwhQgq/s200/Sawentar.jpg

Letak                                : Kab. Blitar, Jawa Timur

Dibangun Abad ke -         : Sekitar abad 13 M

Kerajaan/Raja                  : Majapahit

Ciri-ciri Bangunan            :
-    Menghadap ke arah barat
-    Reliefnya berbentuk simbolis


Candi Kidal
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgG4VA9X1M8xqbTB5EMgO9P1C-t43NlPsZFQGzqc6NHxZJ7z2TrXS9NoGNww0aHksno2X8HYtQh5YXdPcmcsMpEw_sh6T7ADS_NnGcJK9S3yugpq69Nos4w3phO9Z-j2Lsrxzc_m711xcQ8/s1600/Kidal.jpg
Letak                                : Kab. Malang, Jawa Timur


Dibangun Abad ke -         : Thn. 1248 M

Kerajaan/Raja                  : Kerajaan Singosari

Ciri-ciri Bangunan            :
-    Terbuat dari batu andesit
-    Terdapat banyak hiasan (hiasan medallion yang melingkar menghiasi badan candi & hiasan kepala kala diatas pintu masuk )



Hasil Seni Ukir Peninggalan Kerajaan Hindu-Buddha


Prasasti Muara Kaman
Tempat Penemuan: Tepi Sungai MahakamKalimantan timur
Isi Prasasti: Tentang kerajaan kutai
Didirikan kira kira tahun 400 m






 
Prasasti  Pasir Awi

Tempat Penemuan: Daerah Bogor Jawa Barat
Isi Prasasti: Tentang kerajaan Tarumanegara




Prasasti Talang Tuo (684 m)

Tempat Penemuan: Daerah Palembang
Isi Prasasti: Tentang kerajaan Sriwijaya





 Prasasti Canggal (732 m)
Tempat Penemuan: Dekat Magelang
Isi Prasasti: Dengn raja Sanjaya







Prasasti Kalasan (778 m)

Tempat Penemuan: Dekat Magelang
Isi Prasasti: Tantang kerajaan Mataram Hindu
Dengn raja Rakai Panangkaran
 Prasasti Tugu


Tempat Penemuan: Daerah Bogor Jawa Barat
Isi Prasasti: Tentang kerajaan Tarumanegara










Prasasti Mulawarman

Tempat Penemuan: Daerah Bali
Isi Prasasti: Tentang kerajaan Kutai










Prasasti Ciareteun
 
Tempat Penemuan: Daerah Bogor, Jawa Barat
Isi Prasasti: Tentang kerajaan Tarumanegara













Prasasti Karang Berahi

Tempat Penemuan: Daerah Jambu Hulu
Isi Prasasti: Tentang kerajaan Sriwijaya