Konsep
Tuhan dalam Agama Hindu
Agama Hindu dikenal dengan
nama Sanatana Dharma ( kebenaran yang abadi ) namun orang umum
menyebutnya sebagai Hindu karena agama ini berasal dari lembah sungai
Shindu. Selain Hindu mengajarkan banyak hal ia pula memiliki banyak kitab suci,
baik Sruti maupun Smriti (smerti) dan juga terdiri dari beberapa aliran
seperti Shaivisme,Vaishnavisme dan Śrauta ..
Inti ajaran Hindu dikonsepkan
kedalam “Tiga Kerangka Dasar” dan “Panca Sradha”. Tiga kerangka dasar tersebut
terdiri dari Tattwa
(Filsafat) Susila (Etika) Upacara(Yadnya).
1. Tattwa
Ajaran Hindu kaya akan Tattwa atau dalam ilmu modern disebut filsafat , secara khusus filsafat disebut Darsana. Dalam perkembangan agama Hindu atau kebudayaan veda terdapat Sembilan cabang filsafat yang disebut Nawa Darsana.Pada masa Upanishad , akhirnya filsafat dalam kebudayaan veda dapat dibagi menjadi 2 kelompok yaitu astika (kelompok yang mengakui veda sebagai ajaran tertinggi) dan nastika ( kelompok yang tidak mengakui Veda ajaran tertinggi ).
Ajaran Hindu kaya akan Tattwa atau dalam ilmu modern disebut filsafat , secara khusus filsafat disebut Darsana. Dalam perkembangan agama Hindu atau kebudayaan veda terdapat Sembilan cabang filsafat yang disebut Nawa Darsana.Pada masa Upanishad , akhirnya filsafat dalam kebudayaan veda dapat dibagi menjadi 2 kelompok yaitu astika (kelompok yang mengakui veda sebagai ajaran tertinggi) dan nastika ( kelompok yang tidak mengakui Veda ajaran tertinggi ).
2. Susila
Secara
harfiah susila diartikan sebagai etika . hal-hal yang tekandung yang
dikelompokan kedalam susila memuat tata aturan kehidupan bermasyarakat yang
pada intinya membahas perihal hukum agama. Mulai dari hukum dalam kehidupan
sehari-sehari hingga hukum pidana ( Kantaka Sodhana ) dan hukum
perdata ( Dharmasthiya ).
3. Upacara
Yang dimaksud upacara
dalam agama Hindu adalah ritual keagamaan , sarana ritual keagamaan disebut
Upakara , upakara di Bali disebut Banten. Upacara ini dapat dikelompok kedalam
beberapa bentuk korban suci ( Yajna ) yang disebut Panca Yadnya ( Panca Maha
Yadnya ). Ada banyak jenis panca Yadnya tergantung dari kitab mana
uraian dari panca yadnya tersebut, artinya meskipun Panca Yadnya sama-sama
terdiri dari lima jenis yadnya namun bagian-bagian yang disebutkan berbeda-beda
masing – masing uraian kitab suci Smrti.
Selain tiga kerangka dasar agama
Hindu, ajaran hindu berlandaskan pada lima keyakinan yang disebut Panca Sradha
( lima dasar keyakinan umat Hindu ) yang melitputi : Widhi Tattwa,
keyakinan terhadap Tuhan (Brahman). Atma Tattwa, keyakinan terhadap Atman
(Roh). Karmaphala Tattwa, keyakinan pada Karmaphala (hukum
sebab-akibat). Punarbawa Tattwa, keyakinan pada kelahiran kembali (reinkarnasi)
danMoksa Tattwa, keyakinan akan bersatunya Atman dengan Brahman
Konsep Tuhan dalam Agama Buddha
Konsep
ketuhanan dalam agama Buddha berbeda dengan konsep dalam agama Samawi dimana
alam semesta diciptakan oleh Tuhan dan tujuan akhir dari hidup manusia adalah
kembali ke sorga ciptaan Tuhan yang kekal.
konsep Ketuhanan Yang Mahaesa dalam
agama Buddha. “Suatu Yang Tidak Dilahirkan, Tidak Dijelmakan, Tidak Diciptakan
dan Yang Mutlak”. Dalam hal ini, Ketuhanan Yang Maha Esa adalah suatu yang
tanpa aku , yang tidak dapat dipersonifikasikan dan yang tidak dapat
digambarkan dalam bentuk apa pun. Tetapi dengan adanya Yang Mutlak, yang tidak
berkondisi maka manusia yang berkondisi dapat mencapai kebebasan dari lingkaran
kehidupan dengan cara bermeditasi.
Di dalam agama Buddha tujuan akhir
hidup manusia adalah mencapai kebuddhaan atau pencerahan sejati
dimana batin manusia tidak perlu lagi mengalami proses tumimbal lahir.
Untuk mencapai itu pertolongan dan bantuan pihak lain tidak ada pengaruhnya.
Tidak ada dewa – dewi yang dapat membantu, hanya dengan usaha sendirilah
kebuddhaan dapat dicapai. Buddha hanya merupakan contoh, juru pandu, dan guru
bagi makhluk yang perlu melalui jalan mereka sendiri, mencapai pencerahan
rohani, dan melihat kebenaran & realitas sebenar-benarnya.
Inti ajaran agama Budha Sabba
Papassa Akaranang (Janganlah berbuat kejahatan), Kusalassa Upasampada
(Perbanyaklah Perbuatan Baik), Sacitta Pariyodapanang (sucikan hati dan
Pikiran), Etang Buddhana Sasanang (Inilah Ajaran Semua Buddha)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar